Perpustakaan Film Indonesia dan Mancanegara

film merupakan salah satu media komunikasi massa yang menampilkan serangkaian gambar bergerak dengan suatu jalan cerita yang dimainkan oleh para pemeran yang diproduksi untuk menyampaikan suatu pesan kepada para penontonnya.

Film mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukung. Mula-mula hanya dikenal film hitam-putih dan tanpa suara. Pada akhir tahun 1920-an mulai dikenal film bersuara,dan menyusul film warna pada tahun 1930-an. Peralatan produksi film juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga sampai sekarang tetap mampu mejadikan film sebagai tontonan yang menarik khalayak luas.

Coming Soon

Hokky Movie sebagai salah satu Perpustakaan Film Indonesia dan Mancanegara Terbaru

Bioskop Era 70-an

Tahun 1970-an yang bisa nonton film di bioskop-bioskop di Jakarta hanya orang yang berduit. Tiket bioskop dijual mulai harga Rp.5000. Bagi orang kecil uang sejumlah itu bisa untuk membeli dua stel pakaian. Harga 5000 rupiah tersebut belum termasuk dana kebudayaan (yang masuknya entah ke kas mana), belum ongkos transport, membeli kwaci bagi yang membawa pasangan.

Kalau filmnya bagus harga karcis banyak dipermainkan para cukong bioskop dan tukang catut. Cocok dengan lagunya Benyamin, “malam minggu, aye pergi ke bioskop bergandengan ame pacar nonton koboi. Beli karcis, tahu-tahu kehabisan. Jaga gengsi, terpaksa beli catutan”. Sumber: Tribun, 1975. Koleksi Perpustakaan Nasional RI

Diera sekarang ini seseorang dapat dengan mudah menggunakan internet untuk mendapatkan hiburan seperti

free watch movie, layar kaca 21, dunia film, layar kaca 21 nonton film streaming
indoxxi, nonton film online indoxxi layar kaca 21, nonton film layarkaca21, bioskop cinema 21 dan lain sebagainya tanpa harus membayar mahal